Senin, 28 Oktober 2013

Pengemis di Bandung...

Munculnya spanduk akhir-akhir ini di kota Bandung yang melarang warga masyarakat untuk memberi uang pada para pengemis di jalanan dan tempat-tempat umum tentunya tidak boleh langsung diartikan melarang orang untuk berbuat kebaikan tetapi lebih kepada madharat dan dampak sosial yang ditimbulkannya. Melihat fakta dan kenyataan di lapangan, seharusnya warga masyarakat Kota Bandung sadar bahwa kalau para pengemis ini hampir seluruhnya adalah oknum kumpulan aktor-aktris profesional yang terorganisir yang berhasil menipu lewat penampilan kelemahan fisik atau memanfaatkan anak dibawah umur untuk mendapatkan uang. Meminta sejatinya adalah suatu kegiatan situsional temporer yang terpaksa dilakukan apabila segala daya upaya telah dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil. Lucunya yang terjadi sekarang, kegiatan ini malah dijadikan sebagai ajang pekerjaan tetap alias profesi untuk mencari uang sementara baik kondisi fisik dan sosial maupun taraf hidup samasekali tidak memberikan alasan bahkan momentum yang menyudutkan mereka untuk mengambil jalan pintas sebagai pengemis.
Di Bandung, tepatnya di RT 9 RW 4 Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi banyak warganya yang "berprofesi" sebagai pengemis. Warga sekitar menyebutnya 'Kampung Pengemis'. Di 'Kampung Pengemis'ini, warganya yang umumnya para pendatang 'berprofesi' sebagai pengemis mampu menyewa kamar kos sederhana dengan tarif rata-rata Rp 200 ribu per bulan atau Rp 2,4 juta per tahun. Dan yang lebih mengejutkan lagi malah ada beberapa pengemis yang sanggup ikut arisan senilai Rp 500 ribu setiap minggu. Artinya dalam satu bulan Rp 2 juta. Wow! dengan penghasilan seperti itu tidak heran kalau mereka sanggup memberi Uang Jajan Anak Rp 5 Ribu per hari! (sumber detik.com) Banyak sekali catatan miring tentang pengemis profesional ini, contohnya cak-to Pengemis terkaya se Indonesia yang memiliki mobil mewah , Gaji Pengemis DiJakarta Lebih Besar Dari Umr 2013Pengemis Ini Peroleh Rp 25 Juta dalam 15 Hari di Pancoran dan banyak lagi.
Ada hal yang lucu dan menggelitik penulis Ketika walikota Bandung menawarkan suatu program memanusiakan para aktor ini untuk mendapatkan pekerjaan yang halal sebagai penyapu jalanan, namun dengan arogannya, para pengemis ini lewat koordinatornya memunculkan tuntutan Gaji Rp 4 Juta hingga Rp 10 Juta apabila walikota berani mengusik mempekerjakan para "pemalas-pemalas" ini! Hallooo..Para Buruh aja yang mati-matian memperjuangkan UMR tidak pernah sampai menyentuh angka segitu! Suatu hal yang sangat menggelikan atau mungkin sebagian orang merasa mual mendengarnya. Sangat jelas kalau mereka bukanlah tipe manusia pekerja atau orang-orang yang terbiasa bekeja keras.
Diluar nalar dan kewajaran Sungguh aneh ketika mereka kaum pendatang merasa punya daya tawar dan diatas angin daripada tuan rumah? Tidak masuk diakal ketika pendatang yang notabene sebagai tamu atau "semah yang betul-betul ngahesekeun nu boga imah"datang masuk ke kota Bandung dan meminta perlakuan yang istimewa? who do you think you are? just get back to where you once belong!
Satu-satunya cara kita selaku warga masyarakat pituin Bandung yang bisa dilakukan yaitu Stop memberi uang pada para Pengemis-pengemis di jalanan dan tempat-tempat umum. Pemberian "sedekah"( di mata mereka tak ubahnya seperti "GAJI"!) menjadi salahsatu pemicu meningkatnya jumlah Pengemis di kota Bandung ( Dinas Sosial mencatat sebanyak 900 orang pengemis di jalanan Kota Bandung ). Disadari atau tidak Warga Masyarakat Bandung "pemberi sedekah" ini pada kenyataannya mempunyai andil yang sangat besar dalam mendukung semakin menjamurnya profesi ini. Masih banyak Mesjid, panti jompo, panti asuhan, sanak saudara atau bahkan tetangga yang masih memerlukan bantuan kita, kenapa harus disalurkan dijalan dan tempat umum? Jangan lalu muncul pemikiran kalau hak anda untuk memberi merasa dibatasi, pikirkanlah betapa besar madharat dan dampak sosial yang ditimbulkan dan kenyataan itu sangat tidak sebanding dengan uang receh yang anda berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pizza dan Pasta

Cafe Milan Jl.Pelajar Pejuang 45 no.91 Warung Pasta, Jl.Ganesha no.3 Farfalle Pasta, Jl.Lemah Neundeut no.1E Fashion Pasta, Jl. P...